Sabtu, 04 Juli 2009

haruskah kita salahkan Cinta???

Kau pinta agar Cinta ini hanya untukmu…?
Lalu bagaimana dengan Ibu yang melahirkanku…?
Bagaimana dengan keluarga yang selalu mendampingiku dalam suka dan duka?
Bagaimana dengan Guru yang memperlihatkanku jalan terang?
Dan Bagaimana Dengan Allah Sang Pemilik Cinta??
Bukankah mereka lebih pantas untuk dicintai?

Wahai Hati……!
Mengapa engkau tidak menyadari bahwa disana ada Cinta yang tak berakhir?
Bahwa disana ada janji pasti?
Bukankah pelukis lebih pantas disanjung daripada lukisan…?
Sampai kapan engkau terlena dengan lukisan itu…?

Ikhwan…….
Mengapa kita harus menghambakan diri untuk mendapatkan Cinta seseorang jika cinta Allah bukan pada cintanya?
Mengapa kita harus menangisi perpisahan cinta jika bersama kita masih ada cinta Allah.
Ikhwan…..
Tinggalkanlah cinta makhluk jika cinta itu menjauhkan kita dari cinta Allah..

Ikhwanul Fillah…
Jika sekarang Cinta telah menjadi onggokan-onggokan sampah yang tak lagi bermakna॥ haruskah kita menyalahkan Cinta??

Oleh ojie Bog pada agama, cinta, kamu tahu, kata jiwa.

Mata tak terpejam, Kulihat 7 naungan dibawah golongan Allah

Malam telah begitu dingin malam ini, kulirik jam dinding kamarku, jam 2:58. Hampir jam 3, aku membathin, entah apa yang bergelayut di pikiran ku hingga begitu sulit aku memejamkan mata, tentunya ini tidak ada hubungannya dengan nyontreng-menyontreng atau hasil pemilu sementara yang baru selesai aku akses dari sebuah laman web. Kembali kucoba rebahkan badanku pada empuknya dipan pembaringanku, memejamkan mata sejenak, kuharap bisa. Namun pikiranku terus bergelayut entah kemana, mondar-mandir bagai angin puting beliung. Duh Rabby.. ada apa dengan hamba?? Bangkit, Ku sulut sebatang rokok dari kantong ku (Kebiasaan yang gak baik ne..) sambil menenguk susu panas yang mulai dingin dimeja kamarku. Entah kenapa, mataku tertuju pada sebuah kitap using peninggalan paman ku di rak itu, ku buka lembaran-lembarannya yang telah rapuh dimakan rayap.
Kini mataku tertuju pada sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a tentang tujuh macam golongan manusia yang akan di naungi Allah di bawah naungan Nya sedangkan pada hari itu tiada suatu naunganpun yang dapat menghindari manusia dari teriknya matahari kecuali naungan Allah Swt tersebut. Kubalik halaman tersebut dan kuperhatikan satu persatu siapa 7 golongan yang dimaksudkan nabi didalam hadistnya tersebut, pertama-tama yang terbaca adalah imam yang adil. Ya, mereka lah yang akan mendapat naungan Allah, entah mengapa sekarang pikiranku mulai mengembara ke Alam Khayalan. Pasti indah nian berada di “telapak kaki” pimpinan yang adil. Yang melihat rakyat sebagai saudaranya, yang bertahajud di malam harinya dan berpuasa di siang harinya. Ia yang keluar dari rumahnya dengan penuh rasa takut kepada Allah atas kepimpinannya. Seorang imam yang memimpin dengan ke imanannya, bukan dengan hawa nafsu yang bergelut didalam jiwanya. Seorang imam yang menatap penuh cinta kasih terhadap bawahannya, seoarang imam yang di cintai dan disegani oleh rakyatnya dan di takuti oleh lawan-lawannya. Ah, kenapa aku malah menghayal, bukan kah lebih baik berdoa untuk Negara ini, semoga rahmat Allah dan Kasih Nya selalu bersemi di Negeri Tercinta ini. Allahhumma Ja’alnaa wa Jaudzana, wa Ahlina kuratul A’yun wal Muttaqina Immaa…
Tersimpul kecut aku tersenyum, ku lihat golongan kedua dalam kitap usang itu.. Seorang pemuda yang tumbuh dewasa sedang ia tetap taat beribadat kepada Allah.. duhai Rabby.. apakah aku termasuk dalam golongan pemuda-pemuda ini, jauh nian panggang dari api!. Disaat para pemuda-pemuda Islam sedang beribadat kepada mu, aku malah menari-nari diatas maksiat kepada mu.. bagaimana mungkin kuharapkan kapal ini berlayar?? Sedang aku diatas daratan yang amat jauh dari Lautan.. maafkan aku Rabby.. lirihku.
Kuteruskan membaca kitap usang tersebut, seseorang yang hatinya tergantung kepada Mesjid, yaitu manusia-manusia yang selalu memperhatikan waktu-waktu sembahyang di mesjid untuk sama-sama berjamaa’ah disana. Manusia yang hatinya terpanggil kala azan mulai berkumandang, Dia yang kakinya selalu melangkah ke mesjid kala Bilal telah bersuara dengan Lantang, Dia yang ruku’ beserta ruku’ nya imam di Mesjid.. ya dia, dia, dan lagi-lagi, mungkin itu bukan aku. Ampuni Dosaku Rabby..
Selanjutnya disana tertulis mereka yang berkasih saying semata-mata karena Allah baik itu ketika pertemuan atau ketika perpisahan yang memisahkan mereka, golongan inilah yang termasuk dalam golongan orang-orang yang akan diberi naungan oleh Allah. Mereka yang ber ”cinta” dalam kelezatan Fillah dan mereka yang saling menolong Lillah.
Yang kelima yaitu laki-laki yang diajak berzina oleh wanita bangsawan yang cantik, maka ia tolak dengan kata-kata: “Aku takut kepada Allah”. Entah apa yang ada di dalamku, sulit nian ku jelaskan atau tepatnya tak ingin aku jelaskan tentang point kelima ini. Dia yang telah berkata ‘Aku Takut Kepada Allah” Semoga Ridha Allah Terlimpah pada nya.
Ke Enam adalah golongan yang bersedekah dengan rahasia, sehingga tidak diketahui oleh yang kiri apa yang dilakukan yang kanan, golongan inilah yang akan mendapat naungan Allah kelak
Sedang yang ketujuh adalah Seseorang yang berdzikir ingat kepada Allah sendirian, sehingga bercucuran air matanya.
Yach, tujuh golongan inilah yang kelak mendapat Naungan Allah, kala tiada lagi Naungan Selain Naungan Nya.. entahlah, Entah bagaimana aku dihari Itu,, terlalu jauh ku dari tanda, seperti Kapal yang harap berlayar sedang Ia jauh Diatas pegunungan yang tinggi.. rabby, Ampuni aku..
Tak terasa… embun menetes diluaran sana, dan jiwa-jiwa terkatup kian takut dan berharap pada Illahi Rabby…