Jumat, 08 Mei 2009

Membangun Komunikasi berbasis ICT

Membangun Komunikasi Berbasis ICT

(Information and Communication Tecnology)

Oleh : Sain Widianto K*

Ledakan informasi merupakan pertanda dari peluang dan tantangan yang akan dihadapi manusia di masa depan. Perkembangan volume informasi yang dicetuskan, dipindahkan, dan diterima akan terus dan semakin menggelembung. Seiring dengan itu, maka informasi pun meningkat pula. Pada masa itu manusia akan hidup dalam suatu tatanan masyarakat baru, yakni masyarakat informasi.

Informasi memerlukan saluran untuk berpindah. Saluran tersebut adalah saluran komunikasi. Teknologi telah siap menghadapi kebutuhan tersebut, dengan semakin berkembangnya teknologi komunikasi yang memungkinkan terjadinya komunikasi antara pengirim dan penerima yang berjauhan dalam waktu singkat. Akibat batas – batas ruang dan waktu yang semakin kabur.

Menurut Siagian (2002 :16) salah satu perkembangan pesat pada era reformasi dewasa ini, adalah terjadinya “perkawinan” antara teknologi komunikasi dan teknologi informasi. Akibatnya makin banyak saluran penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain. Sejak ditemukannya komputer oleh Howard Aiken menurut Aldoni (1998) perkembangannya semakin hari semakin canggih. Bila pada mulanya komputer berukuran besar hanya dapat digunakan sebagai alat hitung, sekarang komputer berukuran kecil dapat dipakai untuk berbagai keperluan.

Fungsi komputer telah berubah seiring perkembangannnya. Bila pada mulanya komputer hanya dapat memindahkan informasi yang diolah ke media cetak atau bahkan hanya ke layar monitornya sendiri, sekarang komputer dapat dipakai untuk memindahkan sejumlah besar informasi, menempuh jarak yang jauh dalam waktu singkat. Semua itu karena kecanggihan komputer merupakan alat yang penting “menumpang” kecanggihan alat komunikasi yang lain.

ICT Dalam Dunia Pendidikan

Kemajuan teknologi modern khususnya yang berkaitan dengan kemajuan komputer, akhir-akhir ini merupakan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pembaharuan tidak hanya dalam sektor bisnis, telekomunikasi, tetapi juga dalam dunia pendidikan. Dalam bidang pendidikan, pemerintah dan masyarakat umumnya telah memberi perhatian yang mendalam tentang kemajuan teknologi modern ini. Sebab sangat disadari, bahwa peranan dan fungsi teknologi dalam kemajuan dunia pendidikan perlu dikembangkan. Teknologi dapat membantu mencapai sasaran dan tujuan pendidikan sehingga proses belajar mengajar akan terkesan dan bermakna.

Keseriusan pemerintah terutama dalam bidang pendidikan ini telah menghasilkan terobosan baru. Untuk meningkatkan kualitas dan kualifikasi guru sebagai salah satu pelaku dalam dunia pendidikan, khususnya guru sekolah dasar. Maka pada tanggal 5 Januari 2007 konsorsium perguruan tinggi bersama Direktorat Jendral PMPTK, Direkrorat Jendral Pendidikan Tinggi dan SEAMOLEC membuka program Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) S1 PGSD yang berbasis ICT. Sampai saat ini jumlah penyelenggara PJJ ICT S1 PGSD ini mencapai 23 perguruan tinggi se-Indonesia yaitu Universitas Sriwijaya, Universitas Katholik Atmajaya Jakarta, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Negeri Malang, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Tanjung Pura, Universitas Nusa Cendana, Universitas Negeri Makassar, Universitas Cendrawasih, Universitas Muhammadiyah Makasar, Universitas Prof. Dr. HAMKA Jakarta, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Jember, Universitas Lampung, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Pendidikan Ganesha, Universitas Mataram, Universitas Negeri Semarang, Universitas Kristen Satya Wacana, Universitas Sebelas Maret dan Universitas Haluoleo. Proses pengembangan bahan ajarnya di Fasilitasi oleh SIAMOLEC**.

Dasar hukum dari Program PJJ ICT S1 PGSD ini adalah UU Sisdiknas 2003, Undang - Undang Guru dan Dosen no.14/2005, PP SNP no.19/2005, keputusan Menteri No. 107/2001 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh, Keputusan Dirjen Dikti No. 108/2001 tentang pembukaan program studi/jurusan (selanjutnya sebagai Juknis).

Sistem pendidikan yang digunakan adalah model hybrid (campuran) dimana 30 – 79 % beban belajar dan interaksi melalui jaringan teknologi informasi dan komunikasi. Ragam bahan ajar terdiri dari bahan ajar cetak, nahan ajar audio visual, bahan ajar berbasis komputer (CIA), bahan ajar berbasis jaringan (web-based). Sedangkan ragam interaksi dilakukan dengan cara tatap muka residential, tatap muka tutor kunjung, interaksi online (sinkronus dan asionkronus) dan videoconference.

Dari paparan contoh di atas dapat kita telaah bahwa proses penyampaian Informasi hampir 80% menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Peranan teknologi informasi dan komunikasi para era saat ini dipandang perlu dikembangkan. Tidak hanya untuk kalangan mahasiswa PJJ S1 PGSD saja tetapi mahasiswa di luar program tersebut setidaknya dapat memanfaatkan komunikasi Berbasis ICT sebagai penunjang kebutuhannnya. Dalam hal ini dibutuhkan kemampuan (skill) yang terampil dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Sehingga mahasiswa calon guru terutama guru sekolah dasar memiliki kemampuan lebih.

Membangun komunikasi berbasis ICT bisa dilakukan secara sederhana. Perkembangan teknologi komunikasi saat ini sudah mampu menyiapkan kebutuhan tersebut. Melalui ponsel sederhana saja dengan fasilitas yang menunjang penerapan ICT juga dapat dilakukan. Hal yang umum kita jumpai dan sering digunakan dalam berkomunikasi berbasis ICT misalnya e-mail, friendster, facebook, wordpress, blogging.

Selain dalam dunia pendidikan menerapan ICT juga digunakan pada instalasi pemerintahan baik dari tingkat pemerintahan pada tingkat daerah sampai pada tingkat pusat. Fungsinya yaitu sebagai akses komunikasi sehingga apa yang menjadi kebutuhan dapat tersampaikan dengan cepat sekalipun dengan jarak yang jauh. Di samping itu penggunaan ICT pada lembaga penyalur informasi seperti majalah, surat kabar, koran bahkan stasiun televisi menggunakannya sebagai akses untuk mempercepat Informasi. Sehingga informasi yang diperoleh dapat dengan cepat didengar dan diketahui oleh masyarakat luas.

Pentingnya menerapan ICT harus diimbangi pula dengan keahlian menggunakannya. Dalam hal ini diperlukan keterampilan (skil) yang cukup bagi penggunannya. Dengan demikian maka sangat penting penggunaan komunikasi yang berbasis ICT. Oleh karena itu sudah saatnya kita membangun komunikasi tanpa batas, cepat tepat dan akurat yang mampu diakses oleh siapa saja, kapan saja dan dimanapun berada.


* Sain Widianto K, Mahasiswa Program PJJ ICT SI PGSD Universitas Jember.

** SEAMEO SEAMOLEC adalah sebuah institusi yang bernaung dibawah Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) atau Organisasi Menteri-Menteri Pendidikan se Asia Tenggara yang bertanggung jawab untuk mengembangkan pendidikan terbuka dan pendidikan jarak jauh di Asia Tenggara. SEAMOLEC berpusat di Indonesia dan bekerjsama dengan Departemen Pendidikan Nasional, khususnya institusi yang menyelenggarakan PJJ maupun institusai pendukung program.