Senin, 18 Mei 2009

Tugas INISIASI 4

Tugas Inisiasi 4

Komputer dan Media Pembelajaran di SD

1. Penggunaan multi media dlam pembelajaran artinya wahana penyalur pesan atau informasi belajar dimana menekankan pada penggunaan berbagai media secara lengkap. Misalkan : suara, animasi. Video, grafis maupun film.

2. Media audio visual gerak ialah media yang akan menimbulkan suara, gambar dan gerak, seperti: film kartun, televisi, animasi, dll.

Media audio visual diam ialah media yang akan menimbulkan efek suara dan gambar tidak bergerak, seperti: film rangkai suara, sound slide, tulisan,dll.

Mudio semi gerak ialah media yang menimbulkan efek suara yang seakan-akan bergerak, seperti: tulisan jauh bersuara.

Media visual bergerak ialah media yang menimbulkan gambar atau sejenisnya akan tetapi tidak menimbulkan suara, seperti: film pantomin, film bisu, dll.

Media visual diam ialah media yang hanya dapat dilihat dan tidak bergerak, seperti: foto, halaman cetak, dll.

Media audio ialah media yang hanya dapat didengar dan menimbulkan suara, seperti: radio, mp3 player, telepon, dll.

Media cetak ialah media yang hanya dapat dilihat dan tidak bergerak, seperti: buku, novel, dll.

3. pertama tahap devide yaitu merumuskan tujuan, rancangan media apa yang dikembangkan, beberapa persiapan awal dalam perancangan media yang menyangkut bahan, materi, dana serta aspek perancangan lainnya. Kedua, tahap develop yaitu fase pengembangan, dlam fase ini sudah mulai proses pembuatan media yang akan dikembangkan, sesuai dengan fase pertama. Ketiga, Evaluasi yaitu fase terakhir untuk menilai media yang sudah dikembangkan atau di buat, setelah melalui tahap uji coba, revisi, kajian dengan pihak lain.

4. kelebihan dan kekurangan dari media grafis antara lain:

Kelebihan:

a. Sifatnya konkrit, lebih realistik dibandingkan dengan media verbal. Hal ini dikarenakan seseorang lebih cepat menerima suatu informasi dengan melihat langsung dibandingkan suara.

b. Dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja, baik untuk usia muda maupun tua.

c. Murah harganya dan tidak memerlukan peralatan khusus dalam penyampaiannya.

Kekurangan:

a. Gambar/foto hanya menekankan pada persepsi indera mata. Hal ini tentunya belum lengkap bagi seseorang untuk menerima informasi secara jelas.

b. Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar. Tentu saja gambar atau foto terbatas pada ukuran yang ada.

5. cara mengembangkan media OHP di sekolah ialah dengan membiasakan para siswa untuk membuat Over head Transparansi ketika kerja kelompok, dan siswa disuruh mempresentasikannya lewat Over head Projector. Ini ditujukan untuk memvariasikan media pembelajaran yang selama ini masih terfokus pada papan tulis dan LKS. Selain itu, OHP juga akan membiasakan anak berbicara langsung didepan teman-teman sekelasnya.

perbedaan antara OHP dengan OHT ialah terlihat dari bentuk dan fungsi benda tersebut, OHP kepanjangan dari Over Head Projector yaitu alat untuk pemproyeksikan atau menampilkan transparansi yang berada dibadan/kepala OHP kedinding, sedangkan OHT atau Over Head Transparansi ialah kertas plastik yang transparan yang diberi tulisan atau gambar dengan tujuan untuk menampilkan atau diproyeksikan melalui OHP kedinding.

keterkaitan antara kedua istilah tersebut sangatlah jelas, OHP adalah alat untuk menampilkan, sedangkan OHT adalah alat yang ingin ditampilkan. Jika OHP tidak ada, otomatis OHT tidak bisa ditampilkan, demikian juga sebaliknya.

6. media visual diam merupakan media penyaluran pesan dari pemberi ke penerima pesan, biasanya media ini disalurkan dalam bentuk tulisan, huruf-huruf, gambar-gambar dan simbol-simbol yang mengandung maksud tertentu.

kelebihan dari media ini adalah antara lain:

a. Sipatnya konkrit, lebih realistik dibandingkan dengan media verbal. Hal ini dikarenakan seseorang lebih cepat menerima suatu informasi dengan melihat langsung dibandingkan suara.

b. Dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja, baik untuk usia muda maupun tua.

c. Murah harganya dan tidak memerlukan peralatan khusus dalam penyampaiannya

kekurangannya dari media ini adalah antara lain:

a. Gambar/foto hanya menekankan pada persepsi indera mata. Hal ini tentunya belum lengkap bagi seseorang untuk menerima informasi secara jelas.

b. Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar. Tentu saja gambar atau foto terbatas pada ukuran yang ada.

c. Banyak bentuk huruf dan simbol yang kurang dimengerti oleh anak.

Jumat, 08 Mei 2009

Membangun Komunikasi berbasis ICT

Membangun Komunikasi Berbasis ICT

(Information and Communication Tecnology)

Oleh : Sain Widianto K*

Ledakan informasi merupakan pertanda dari peluang dan tantangan yang akan dihadapi manusia di masa depan. Perkembangan volume informasi yang dicetuskan, dipindahkan, dan diterima akan terus dan semakin menggelembung. Seiring dengan itu, maka informasi pun meningkat pula. Pada masa itu manusia akan hidup dalam suatu tatanan masyarakat baru, yakni masyarakat informasi.

Informasi memerlukan saluran untuk berpindah. Saluran tersebut adalah saluran komunikasi. Teknologi telah siap menghadapi kebutuhan tersebut, dengan semakin berkembangnya teknologi komunikasi yang memungkinkan terjadinya komunikasi antara pengirim dan penerima yang berjauhan dalam waktu singkat. Akibat batas – batas ruang dan waktu yang semakin kabur.

Menurut Siagian (2002 :16) salah satu perkembangan pesat pada era reformasi dewasa ini, adalah terjadinya “perkawinan” antara teknologi komunikasi dan teknologi informasi. Akibatnya makin banyak saluran penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain. Sejak ditemukannya komputer oleh Howard Aiken menurut Aldoni (1998) perkembangannya semakin hari semakin canggih. Bila pada mulanya komputer berukuran besar hanya dapat digunakan sebagai alat hitung, sekarang komputer berukuran kecil dapat dipakai untuk berbagai keperluan.

Fungsi komputer telah berubah seiring perkembangannnya. Bila pada mulanya komputer hanya dapat memindahkan informasi yang diolah ke media cetak atau bahkan hanya ke layar monitornya sendiri, sekarang komputer dapat dipakai untuk memindahkan sejumlah besar informasi, menempuh jarak yang jauh dalam waktu singkat. Semua itu karena kecanggihan komputer merupakan alat yang penting “menumpang” kecanggihan alat komunikasi yang lain.

ICT Dalam Dunia Pendidikan

Kemajuan teknologi modern khususnya yang berkaitan dengan kemajuan komputer, akhir-akhir ini merupakan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pembaharuan tidak hanya dalam sektor bisnis, telekomunikasi, tetapi juga dalam dunia pendidikan. Dalam bidang pendidikan, pemerintah dan masyarakat umumnya telah memberi perhatian yang mendalam tentang kemajuan teknologi modern ini. Sebab sangat disadari, bahwa peranan dan fungsi teknologi dalam kemajuan dunia pendidikan perlu dikembangkan. Teknologi dapat membantu mencapai sasaran dan tujuan pendidikan sehingga proses belajar mengajar akan terkesan dan bermakna.

Keseriusan pemerintah terutama dalam bidang pendidikan ini telah menghasilkan terobosan baru. Untuk meningkatkan kualitas dan kualifikasi guru sebagai salah satu pelaku dalam dunia pendidikan, khususnya guru sekolah dasar. Maka pada tanggal 5 Januari 2007 konsorsium perguruan tinggi bersama Direktorat Jendral PMPTK, Direkrorat Jendral Pendidikan Tinggi dan SEAMOLEC membuka program Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) S1 PGSD yang berbasis ICT. Sampai saat ini jumlah penyelenggara PJJ ICT S1 PGSD ini mencapai 23 perguruan tinggi se-Indonesia yaitu Universitas Sriwijaya, Universitas Katholik Atmajaya Jakarta, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Negeri Malang, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Tanjung Pura, Universitas Nusa Cendana, Universitas Negeri Makassar, Universitas Cendrawasih, Universitas Muhammadiyah Makasar, Universitas Prof. Dr. HAMKA Jakarta, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Jember, Universitas Lampung, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Pendidikan Ganesha, Universitas Mataram, Universitas Negeri Semarang, Universitas Kristen Satya Wacana, Universitas Sebelas Maret dan Universitas Haluoleo. Proses pengembangan bahan ajarnya di Fasilitasi oleh SIAMOLEC**.

Dasar hukum dari Program PJJ ICT S1 PGSD ini adalah UU Sisdiknas 2003, Undang - Undang Guru dan Dosen no.14/2005, PP SNP no.19/2005, keputusan Menteri No. 107/2001 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh, Keputusan Dirjen Dikti No. 108/2001 tentang pembukaan program studi/jurusan (selanjutnya sebagai Juknis).

Sistem pendidikan yang digunakan adalah model hybrid (campuran) dimana 30 – 79 % beban belajar dan interaksi melalui jaringan teknologi informasi dan komunikasi. Ragam bahan ajar terdiri dari bahan ajar cetak, nahan ajar audio visual, bahan ajar berbasis komputer (CIA), bahan ajar berbasis jaringan (web-based). Sedangkan ragam interaksi dilakukan dengan cara tatap muka residential, tatap muka tutor kunjung, interaksi online (sinkronus dan asionkronus) dan videoconference.

Dari paparan contoh di atas dapat kita telaah bahwa proses penyampaian Informasi hampir 80% menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Peranan teknologi informasi dan komunikasi para era saat ini dipandang perlu dikembangkan. Tidak hanya untuk kalangan mahasiswa PJJ S1 PGSD saja tetapi mahasiswa di luar program tersebut setidaknya dapat memanfaatkan komunikasi Berbasis ICT sebagai penunjang kebutuhannnya. Dalam hal ini dibutuhkan kemampuan (skill) yang terampil dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Sehingga mahasiswa calon guru terutama guru sekolah dasar memiliki kemampuan lebih.

Membangun komunikasi berbasis ICT bisa dilakukan secara sederhana. Perkembangan teknologi komunikasi saat ini sudah mampu menyiapkan kebutuhan tersebut. Melalui ponsel sederhana saja dengan fasilitas yang menunjang penerapan ICT juga dapat dilakukan. Hal yang umum kita jumpai dan sering digunakan dalam berkomunikasi berbasis ICT misalnya e-mail, friendster, facebook, wordpress, blogging.

Selain dalam dunia pendidikan menerapan ICT juga digunakan pada instalasi pemerintahan baik dari tingkat pemerintahan pada tingkat daerah sampai pada tingkat pusat. Fungsinya yaitu sebagai akses komunikasi sehingga apa yang menjadi kebutuhan dapat tersampaikan dengan cepat sekalipun dengan jarak yang jauh. Di samping itu penggunaan ICT pada lembaga penyalur informasi seperti majalah, surat kabar, koran bahkan stasiun televisi menggunakannya sebagai akses untuk mempercepat Informasi. Sehingga informasi yang diperoleh dapat dengan cepat didengar dan diketahui oleh masyarakat luas.

Pentingnya menerapan ICT harus diimbangi pula dengan keahlian menggunakannya. Dalam hal ini diperlukan keterampilan (skil) yang cukup bagi penggunannya. Dengan demikian maka sangat penting penggunaan komunikasi yang berbasis ICT. Oleh karena itu sudah saatnya kita membangun komunikasi tanpa batas, cepat tepat dan akurat yang mampu diakses oleh siapa saja, kapan saja dan dimanapun berada.


* Sain Widianto K, Mahasiswa Program PJJ ICT SI PGSD Universitas Jember.

** SEAMEO SEAMOLEC adalah sebuah institusi yang bernaung dibawah Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) atau Organisasi Menteri-Menteri Pendidikan se Asia Tenggara yang bertanggung jawab untuk mengembangkan pendidikan terbuka dan pendidikan jarak jauh di Asia Tenggara. SEAMOLEC berpusat di Indonesia dan bekerjsama dengan Departemen Pendidikan Nasional, khususnya institusi yang menyelenggarakan PJJ maupun institusai pendukung program.